Kisah Para TKI Menjaring Cinta di Dunia Maya

Kisah Para TKI Menjaring Cinta di Dunia Maya - Sahabat Pembaca Setia Sudut Makna, Artikel yang anda baca kali ini Membahas Kisah Para TKI Menjaring Cinta di Dunia Maya, dimana kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil makna yang terdapat didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Makna, yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi anda. baiklah, selamat membaca

STopik Menarik Lainnya :


Kisah Para TKI Menjaring Cinta di Dunia Maya

TKI Malaysia Pacari TKW Taiwan, Nikah di Pesanggraha

Titin Rianti kini menjadi warga Desa Pesanggrahan. Itu setelah perempuan asal Meulaboh Aceh ini dipikat dan dinikahi TKI asal Desa Pesanggrahan Lombok Timur (Lotim) lewat media sosial facebook. Bagaimana ceritanya? 

=> Sakral dan mengharukan, 7 pasang TKI ini menikah massal di Taiwan



Kisah Para TKI Menjaring Cinta Lewat Dunia Maya
SENYUM – Titin Rianti, mantan TKW asal Aceh yang kini jadi warga Desa Pesanggrahan.
TONI

=> "Saya diperkosa lima kali seminggu": cerita seorang pekerja Indonesia di Taiwan

Peran media sosial memang tak bisa disangsikan. Kehadirannya mampu menembus batas ruang dan waktu. Menghubungkan orang dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Terlepas dari pro kontra dampak negatif media sosial, Titin, sapaan akrab mantan TKW Desa Pesanggrahan bersukur bisa mengenal media sosial. Karena, lewat facebook ia menemukan jodohnya.
“Ya betul, saya menikah dengan suami saya lewat perantara media sosial,” aku perempuan mungil ini ditemui Lombok Post di Kantor Desa Pesanggrahan usai mengikuti sebuah acara.
Meski di awal Titin berupaya menyimpan rapat kisah hidupnya, namun perlahan ia mau membaginya.
Tamat SMA di Aceh sekitar tahun 2004, Titin bercita-cita menjadi dokter. Namun apa daya, keterbatasan ekonomi tak bisa membuatnya melanjutkan kuliah. Sehingga, terbersit pemikiran bahwa ia harus bekerja untuk mengumpulkan biaya. Agar bisa membiayai kuliahnya di Fakultas Kedokteran. TKW pun menjadi solusinya.
Ia memilih menjadi TKW ke Taiwan sebagai pengurus panti sosial. Beberapa tahun bekerja di Taiwan, uang yang diharapkan tak juga terkumpul dari gajinya. Sebaliknya, musibah yang tak pernah disangkanya menimpa dirinya dan keluarganya.
“Sekitar tahun 2005 Tsunami megguncang Aceh, Ribuan orang dikabarkan meninggal. Makanya saya langsung telpon keluarga saya,” tuturnya
Berbagai macam ketakutan menghantui pikiran Titin seketika. Apa yang dikhawatirkan ternyata benar terjadi. Semua keluarga, orang tua dan kerabat yang coba dihubunginya tak merespon. Besar kemungkinan, semua keluarganya menjadi korban bencana.
“Bahkan hingga saat ini saya tidak tahu kabar mereka. Saya mendapat kabar kalau mereka sudah meninggal semua,” ucapnya menitikkan sedikit air mata.
Setelah beberapa kali mencoba menghubungi semua orang yang dikenalnya, tak ada juga respon. Bahkan hingga bertahun-tahun ia menunggu tak ada juga cerita dari kelurganya. Sehingga ia pun hanya bisa pasrah menerima kondisi yang sulit diterimanya.
“Makanya saya sampai puluhan tahun terus melanjutkan kontrak. Karena bingung mau pulang ke mana dan menemui siapa di Aceh. Saya lihat di media semua sudah porak poranda,” bebernya.
Duka mendalam yang dialami Titin seolah tak berkesudahan. Ia bingung bagaimana melanjutkan hidupnya. Harapan menjadi dokter pun dirasa seolah sia-sia. Seiring belum juga terkumpul uang yang diharapkan.
Angin segar seolah dirasakannya ketika mulai mengenal media sosial. Ditengah kesedihannya, ia mulai merasakan sedikit hiburan. Terlebih ketika dirinya memiliki teman dunia maya salah seorang TKI di Malaysia asal Desa Pesanggrahan Rusdi.
“Akun ini sering merspon saya saat buat status. Dari sana kami kenal kemudian sering ngobrol di media sosial,” kenangnya.
Beberapa bulan kenal, ketertarikan dari hanya sekadar temanpun berubah menjadi perasaan sayang. Meski tak pernah bertatap muka, keduanya yakin punya perasaan yang sama hingga memutuskan untuk berpacaran. “Dia itu ngaku duda, tapi orangnya bikin saya nyaman,” pujinya malu-malu.
“Saya berpikir saya tidak bisa terus-terusan jadi TKI di negeri orang. Saya ingin punya keluarga juga. Makanya ketika dia ngajak saya nikah, saya pulang dari Taiwan dan langsung ke Lombok,” tambahnya.
Dijemput di Bandara Soekarno Hatta Titin pun lega. Pria yang menjmputnya memiliki wajah yang sama dengan yang dikenalnya di facebook. Mengingat saat ini banyak kasus penipuan yang terjadi melalui media sosial. “Dia bawa saya pulang ke Lombok dan menikahi saya di sini. Kini saya sudah puya satu anak ditambah dua anaknya dari istri sebelumnya,” akunya.
Titi sadar, hidup kadang tak selalu berjalan seperti yang diinginkan. Disaat ia kehilangan keluarga di Aceh akibat bencana tsunami. Kini ia punya keluarga baru di Lombok. Hingga saat ini Titin mengaku tak pernah lagi pulang ke Aceh karena ia telah kehilangan semua keluarga dan tempat tinggalnya akibat bencana.
Sumber : Lombok Post

Pilihan Pembaca :

Kisah Istri Melakukan Ini pada Suaminya Usai Ketahuan Punya ...

Related Posts :

0 Response to "Kisah Para TKI Menjaring Cinta di Dunia Maya"

Posting Komentar